tag:blogger.com,1999:blog-38347637583147036372024-03-05T09:02:43.364-08:00HUTANKU HIDUPKUHutan merupakan paru-paru DUNIA.
Yang harus kita jaga, dan dilestarikan.Asep Taufik, Abdul Hadi, Muhammad Ansorhttp://www.blogger.com/profile/06720618967432205036noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-3834763758314703637.post-24828006286593919492010-11-21T22:13:00.000-08:002010-11-21T22:13:51.511-08:00RENUNGAN : Lelaki Gunung dan Perempuan Laut<div><h2 class="uiHeaderTitle">oleh <a href="http://www.facebook.com/pages/Renungan-dan-Motivasi-Ifta-Istiany-Notes/137365446278178">Renungan dan Motivasi : Ifta Istiany Notes</a> </h2></div>Bismillaahirrahmaanirrahiim<br />
Assalamualaikum warhmatullahi wabarktuh<br />
==========================<br />
<br />
Ia mendesah. Beberapa kali menahan nafas. Kadang matanya berkedip menahan desiran angin yang berhembus kencang menabrak wajahnya. Tatkala ia menatap ombak-ombak dihadapannya. Tangan kanannya menggenggam Canon EOS 50 D. Kamera kesayangannya yang selalu menemani ketika berburu sunyi. Mencari ribuan obyek mata hati, mencari makna hidup yang kian kabur dan bias.<br />
<br />
Di pantai ini, keberadaannya tidaklah sendiri. Ada orang lain dibelakangnya. Jika ia berdiri sembari menatap gulungan ombak yang menari-nari, yang dibelakangnya justru duduk di pasir. Kedua tangannya sesekali harus menutup wajahnya, agar terhindar dari sapuan butiran pasir yang beterbangan.<br />
<br />
Kadang kala, ia membetulkan jilbab biru lautnya agar tidak bergerak. Sebab, hanya dibagian dadalah, terpasang pin cantik bertuliskan namanya. Sedangkan bagian belakang dibiarkan bebas. Membuat ujung jilbab berkibar, digerakkan angin liar dari arah laut. Perempuan itu, masih takjub memandang laki-laki didepannya. Sudah lama ia menunggu pertemuan ini. Sekian detik, sekian menit, sekian jam, sekian hari, bahkan tahun telah menguras energi berpikirnya. Kadang hatinya meronta, dan berteriak ingin menjerit sekeras-kerasnya.<br />
<br />
Di pantai. Ya, ingin sekali dirinya mengeluarkan beban sekian tahun disini. Dengan teriakan dan jeritan khas perempuan. Sepuasnya. Tapi hal itu tidak dilakukannya. Ia tahu, suara perempuan adalah aurat bagi laki-laki. Termasuk yang didepannya. Dimana, dirinya sekian lama memanggilnya penuh cinta. Dengan menyebut dia : Kakak.<br />
<br />
“Dek, kita semakin tua. Beberapa kerabat kita bahkan ada yang sudah pergi mendahului. Mungkin, kakak juga akan menyusulnya. Entah bagaimana caranya....” lelaki itu mendesah. Tak mampu menyelesaikan kalimatnya.<br />
<br />
“Kak, lama adek menunggumu. Salahkah diri ini jika jujur padamu? Sekian tahun didera kerinduan. Tak pernah melihatmu. Hanya kabar-kabar biasa. Potret usang yang engkau kirimkan, dimana sajakmu selalu menyertai. Selalu aku simpan. Menjadi penguat hati. Menjadi embun sejuk pagi hari.”<br />
Detak jantung perempuan itu bergetar hebat. Bahkan debur ombak di pantai pun tak mampu menutupi hawa kepedihan di hatinya. Ia merasa sesak usai mengatakan itu. Berharap, laki-laki yang sekian lama menjadi kakaknya mengakui sesuatu. Menyatakan apa yang ia inginkan.<br />
<br />
Laki-laki itu menoleh ke belakang sebentar. Tak mungkin memandang paras ayu itu lama-lama. Kemudian mengangkat kameranya, memutar sutter speednya, diafragma, setelah pas ia membidiknya. Sepasang ombak yang berkejaran di hadapannya. Ia abadikan.<br />
<br />
“Kakak tahu dek. Aku sebenarnya mencintaimu. Tak ada perempuan lain. Tapi, hidup terasa jauh. Ketika aku mengembara ke setiap hutan-hutan dan gunung. Sedangkan engkau, laut. Terbiasa mendengar ombak. Kita terpisah ribuan kilometer. Benar-benar sepi. Kukira, aku mencintai sepi. Dimana Alloh senantiasa terasa dalam jiwaku. Memelukku pada hening malam. Penuh bintang-bintang. Kadang rembulan.” Ia meletakkan kembali kameranya ke tas ranselnya yang kecil. Perempuan itu, menyorot punggung si lelaki. Yang menjadi kenangan. Yang mengajarinya tentang cinta. Pada suatu ketika ia masih belia.<br />
<br />
“Kak, jika benar engkau mencintaiku. Kenapa tidak lantas menemuiku. Menjemputku dan kita menikah. Bukan dengan cara seperti ini. Hari ini pun aku bimbang. Harus menganggapmu apa. Bahkan engkau tak bersedia menatap kembali wajahku. Sedetik pun.” Wajahnya berlinang airmata. Ia menangis. Entah kenapa ia seperti ini. Yang ia sadari, ia adalah makhluk lemah. Kadang kala pikirannya tertutupi khayalan bernama cinta.<br />
<br />
“Maafkan kakak dek. Tidak sepantasnya aku sebagai kakakmu seperti itu. Membuatmu menunggu. Sayang ketika kakak akan datang kudengar kabar engkau telah dikhitbah orang. Tak mungkin aku mendatangimu. Pantang aku merebut hak orang. Adalah haram hukumnya bagi laki-laki yg mendatangi perempuan untuk mengkitbah sedangkan ia sudah dikitbah orang lain. Apa lagi ia saudaraku seiman. Aku tidak diijinkan pergi turun gunung oleh ibuku. Bagi kakak, titah ibu adalah perintah Alloh.” Laki-laki itu terdiam sejenak. Memikirkan sesuatu. Sebuah kata-kata yang hendak ia sampaikan. Sebuah beban, sebuah kenyataan. Benar-benar pahit.<br />
<br />
“Ketahuilah. Aku mencintaimu dek. Sampai kapan pun. Aku yakin, jika hari ini sampai selanjutnya kita takkan pernah bertemu. Maka di syurga kelak kita akan bertemu. Itu pun bila kebaikan kita lebih berat dari dosa kita. Tapi, kakak mohon maaf. Cintaku tak sebesar dulu. Apalagi seluas suamimu.”<br />
<br />
“Kenapa kak? Apakah ada yang salah?” Perempuan itu menjerit tertahan. Ia tidak ingin suaranya didengar orang-orang yang menjadi pengunjung pantai selatan parang tritis itu..<br />
<br />
“Hidup tidak sekadar cinta dek. Ada yang lebih dari itu. Sebuah proses. Jika kau telah mengalaminya berkali-kali pasti mengerti. Aku takkan menjawab pertanyaanmu. Justru akulah yang ingin menanyakan sesuatu padamu. Jika diberi dua pilihan, manakah yang engkau pilih? Dan kenapa? Yaitu: menikahi orang yang dicintai atau mencintai orang yang dinikahi.”<br />
<br />
“Adek tidak tahu kak. Bila jawaban itu begitu penting buatmu, maka adek lebih memilih opsi pertama. Kakaklah yang adek harapkan menjadi imamku. Pembimbingku, penguat jiwaku. Cahaya hatiku. Percayalah!”<br />
<br />
“Ya. Sepenuhnya aku percaya padamu. Sayang sekali dek, untuk saat ini pilihan itu kurang tepat. Kau tahu? Keluarga lebih penting. Bukan ambisi pribadi. Jangan kau rusakkan hati dengan masa lalu kita. Toh, aku tetap kakakmu. Meski tidak seakrab dulu.”<br />
<br />
Hati perempuan berjilbab itu makin perih. Tapi ia sadar, kata-kata kakaknya ada benarnya. Karena status sekarang adalah seorang ibu. Ummi dari dua mujahid kecil yang lucu-lucu.<br />
<br />
“Dek, jika ingin sempurna kebahagiaanmu. Maka pilihlah opsi kedua. Cintailah orang yang menikahimu. Maka, opsi pertama akan muncul setelahnya. Insya Alloh barakah. Karena kakak yakin, Alloh pasti memberikan kemudahan untukmu. Biarlah kakak mengarungi hidup sendiri. Bagiku, kau takkan terhapus waktu. Adekku satu-satunya, inspirasiku. Puisi Illahiku. Pulanglah ke suamimu. Sampaikan maafku dan salam padanya.”<br />
<br />
Lelaki itu mencoba menghibur perempuan yang sekian lama menjadi adiknya. Ia sedih. Bahkan lebih sedih dan sakit daripada perempuan itu. Tapi ia tidak mau berlarut-larut dalam kisah melankolis yang membabat ulu hatinya. Baginya, ia bahagia sendirian. Ia merasa cukup dengan kesunyian. Dengan Alloh di hamparan alam. Dimana ia berjuang sendirian dalam dinginnya udara gunung dan terjalnya batu cadas tebing perbukitan.<br />
<br />
Perempuan itu lantas berbalik. Beberapa detik kemudian, laki-laki lain mendatanginya. Perempuan itu lantas memeluknya. Pedih, dan ia ingin menangis keras. Tak peduli didengar para pengunjung pantai. Bahkan, ia tak peduli lagi dengan laki-laki tadi yang dianggap kakaknya.<br />
<br />
“Bagaimana, istriku. Sudah puas main di pantainya? Sudahlah jangan dipikirkan lagi. Mari kita pulang. Anak-anak sudah menunggu dirumah.” Dua orang itu lantas lenyap perlahan. Ditelan ombak yang menutupi gerak-gerik kapal yang ditumpanginya. Menanggalkan jejak masa lalu. Meninggalkan kenangan lelaki itu.<br />
<br />
Lelaki yang ditinggal sendirian terpaku menatap lautan luas. Hatinya sedih dan terenyuh. Sebutir kristl bening mengambang disudut matanya. Ia bahagia melihat orang yang dulu dicintainya kini telah menemukan pelabuhan hati yg sebenarnya. Sedangkan dirinya..?<br />
<br />
“ Aku cukup bahagia dengan kesendirianku bersama Allah. Aku tidak ingin mengalahkan cintaku kepadaNya. Jika Dia mengambil cinta itu dariku, itu berarti Dia ingin aku lebih dan lebih mencintaiNya. Allah..hanya engkau yang aku cintai, diatas segalanya..” kemudian ia melangkah tegap meninggalkan pantai itu. Pergi dengan keyakinan dan azzam yang kuat bahwa cinta kepada Allah tidak akan menimbulkan sakit hati di batinnya meskipun orang yang ia cintai sudah menjadi milik orang lain. Dan kini ia sudah membuktikannya sendiri, tidak ada yang namanya patah hati jika kita menempatkan Allah ditempat yg tertinggi di hati kita.<br />
<br />
Barakallahufikum..jabat erat dan salam hangat<br />
Wassalamualikum<br />
----------------------<br />
<strong>Shared by: Icha </strong>Asep Taufik, Abdul Hadi, Muhammad Ansorhttp://www.blogger.com/profile/06720618967432205036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3834763758314703637.post-82672344185591792912010-10-24T23:17:00.000-07:002010-10-24T23:17:13.017-07:00Hujan asam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>Hujan yang normal seharusnya adalah hujan yang tidak membawa zat pencemar dan dengan pH 5,6. Air hujan memang sedikit asam karena H2O yang ada pada air hujan bereaksi dengan CO2 di udara. Reaksi tersebut menghasilkan asam lemah H2CO3 dan terlarut di air hujan. Apabila air hujan tercemar dengan asam-asam kuat, mak pH-nya akan turun dibawah 5,6 maka akan terjadi hujan asam. Hujan asam sebenarnya dapat mencegah <em>global warming</em>, gas buang seperti SO2 penyebab hujan asam mampu memantulkan sinar matahari keluar atmosfer bumi sehingga dapat mencegah kenaikan temperatur bumi. Akan tetapi, efek samping dari hujan asam menghasilkan kerusakan lingkungan yang lebih parah dibandingkan <em>global warming</em>. Sebenarnya “hujan asam” merupakan istilah yang kurang tepat untuk menggambarkan jatuhnya asam-asam dari atmosfer ke permukaan bumi. Istilah yang lebih tepat seharusnya adalah deposisi asam, karena pengendapan asam dari atmosfir ke permukaan bumi tidak hanya melalui air hujan tetapi juga melalui kabut, embun, salju, aerosol bahkan pengendapan langsung. Istilah deposisi asam lebih bermakna luas dari hujan asam.<br />
<h3>Sejarah</h3>Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui dari buku karya Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “<em>A General History of the Air</em>“. Buku tersebut menggambarkan fenomena hujan asam sebagai “<em>nitrous or salino-sulforus spiris</em>“.<br />
Selanjutnya revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa penggunaan bahan bakar batubara dan minyak sebagai sember utama energi untuk mesin-mesin. Sebagai akibatnya, tingkat emisi <em>precursor </em>(faktor penyebab) dari hujan asam yakni gas-gas SO2, Nox dan HCl meningkat. Padahal biasanya precussor ini hanya berasal dari gas-gas gunung berapi dan kebakaran hutan.<br />
Istilah hujan asam pertama kali digunakan oleh Robert Angus Smith pada tahun 1872 pada saat menguraikan keadaan di Menchester, sebuah daerah industri di Inggris bagian utara. Smith menjelaskan fenomena hujan asam pada bukunya yang berjudul “<em>Air and Rain: The Beginnings of Chemical Technology</em>“.<br />
Masalah hujan asam dalam skala yang cukup besar pertama terjadi pada tahun 1960-an ketika sebuah danau di Skandinavia meningkat keasamannya hingga mengakibatkan berkurangnya populasi ikan. Hal tersebut juga terjadi di Amerika Utara, pada masa itu pula banyak hutan-hutan di bagian Eropa dan Amerika yang rusak. Sejak saat itulah dimulai berbagai usaha penaggulangannya, baik melalui bidang ilmu pengetahuan, teknis maupun politik.<br />
Pada tahun 1970 US mulai mengontrol emisi SO2 dan Nox dengan peraturan pemerintah <em>Clean Air Act</em>. Peraturan ini menentukan standar polutan dari kendaraan bermotor dan industri. Pada tahun 1990 Congress menyetujui amandemen untuk lebih memperketat kontrol emisi yang menyebabkan hujan asam. Amandemen tersebut tercatat mempu mengurangi pengeluaran SO2 dari 23,5 juta ton menjadi sekitar 16 juta ton. US juga merencanakan untuk mengurangi emisi Nox hingga 5 juta ton pada tahun 2010.<br />
<div style="text-align: center;"> </div><div class="wp-caption alignleft" id="attachment_1452" style="width: 310px;"><a href="http://majarimagazine.com/2009/03/hujan-asam-mencegah-global-warming-menghancurkan-bumi/majarimagazine-acid-rain/" rel="attachment wp-att-1452" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="acid rain process" class="size-medium wp-image-1452" height="162" src="http://majarimagazine.com/wp-content/uploads/2009/03/majarimagazine-acid-rain-300x245.gif" width="200" /></a><div class="wp-caption-text">Proses deposisi asam melalui air hujan</div></div><h3>Pembentukan Asam di Atmosfer</h3>Deposisi asam terjadi apabila asam sulfat, asam nitrat, atau asam klorida yang ada do atmosfer baik sebagai gas maupun cair terdeposisikan ke tanah, sungai, danau, hutan, lahan pertanian, atau bangunan melalui tetes hujan, kabut, embun, salju, atau butiran-butiran cairan (<em>aerosol</em>), ataupun jatuh bersama angin.<br />
Asam-asam tersebut berasal dari prekursor hujan asam dari kegiatan manusia (<em>anthropogenic</em>) seperti emisi pembakaran batubara dan minyak bumi, serta emisi dari kendaraan bermotor. Kegiatan alam seperti letusan gunung berapi juga dapat menjadi salah satu penyebab deposisi asam. Reaksi pembentukan asam di atmosfer dari prekursor hujan asamnya melalui reaksi katalitis dan photokimia. Reaksi-reaksi yang terjadi cukup banyak dan kompleks, namun dapat dituliskan secara sederhana seperti dibawah ini.<br />
<h4>Pembentukan Asam Sulfat (H2SO4)</h4>Gas SO2, bersama dengan radikal hidroksil dan oksigen melalui reaksi photokatalitik di atmosfer, akan membentuk asamnya.<br />
<div style="text-align: center;">SO2 + OH -> HSO3<br />
HSO3 + O2 -> HO2 + SO3<br />
SO3 + H2O -> H2SO4</div>Selanjutnya apabila diudara terdapat Nitrogen monoksida (NO) maka radikan hidroperoksil (HO2) yang terjadi pada salah satu reaksi diatas akan bereaksi kembali seperti:<br />
<div style="text-align: center;">NO + HO2 -> NO2 + OH</div>Pada reaksi ini radikal hidroksil akan terbentuk kembali, jadi selama ada NO diudara, maka reaksi radikal hidroksil akan terbantuk kembali, jadi semakin banyak SO2, maka akan semakin banyak pula asam sulfat yang terbentuk.<br />
<h4>Pembentukan Asam Nitrat (HNO3)</h4>Pada siang hari, terjadi reaksi photokatalitik antara gas Nitrogen dioksida denan radikal hidroksil.<br />
<div style="text-align: center;">NO2 + OH -> HNO3</div>Sedangkan pada malam hari terjadi reaksi antara Nitrogen dioksida dengan ozon<br />
<div style="text-align: center;">NO2 + O3 -> NO3 + O2<br />
NO2 + NO3 -> N2O5<br />
N2O5 + H2O -> HNO3</div>Didaerah peternakan dan pertanian akan concong menghasilkan asam pada tanahnya mengingat kotoran hewan banyak mengandung NH3 dan tanah pertanian mengandung urea. Amoniak di tanah semula akan menetralkan asam, namun garam-garam ammonia yang terbentuk akan teroksidasi menjadi asam nitrat dan asam sulfat. Disisi lain amoniak yang menguap ke udara dengan uap air akan membentuk ammonia hingga memungkinkan penetralan asam yang ada di udara.<br />
<h4>Pembentukan Asam Chlorida (HCl)</h4>Asam klorida biasanya terbentuk di lapisan stratosfer, dimana reaksinya melibatkan Chloroflorocarbon (CFC) dan radikal oksigen O*<br />
<div style="text-align: center;">CFC + hv(UV) -> Cl* + produk<br />
CFC + O* -> ClO + produk<br />
O* + ClO -> Cl* + O2<br />
Cl + CH4 -> HCl + CH3</div>Reaksi diatas merupaka bagian dari rangkaian reaksi yang menyebabkan deplesi lapisan ozon di stratosfer. Perbandingan ketiga asam tersebut dalam hujan asam biasanya berkisar antara 62 persen oleh Asam Sulfat, 32 persen Asam Nitrat dan 6 persen Asam Chlorida.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div>Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia, terutama disebabkan oleh sebagian besar kegiatan perekonomian yang terpusat di pulau ini. Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan NOx mencapai 175.000 ton per tahun. Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 0,26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari berbagai sumber pencemar.<br />
<object height="266" id="BLOG_video-FAILED-0" class="BLOG_video_class" contentid="FAILED" width="320"></object>Asep Taufik, Abdul Hadi, Muhammad Ansorhttp://www.blogger.com/profile/06720618967432205036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3834763758314703637.post-69246192427187083132010-10-24T21:11:00.000-07:002010-10-24T22:41:47.702-07:00Pengendalian pemanasan globalKonsumsi total <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar_fosil" title="Bahan bakar fosil">bahan bakar fosil</a> di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.<br />
Kerusakan yang parah dapat di atasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.<br />
<a name='more'></a><br />
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut <i>carbon sequestration</i> (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.Asep Taufik, Abdul Hadi, Muhammad Ansorhttp://www.blogger.com/profile/06720618967432205036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3834763758314703637.post-80344028633359462802010-10-24T21:08:00.000-07:002010-10-24T22:43:21.049-07:00Dampak pemanasan globalNah, sekarang akibatnya itu antara lain...<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Iklim_Mulai_Tidak_Stabil">Iklim Mulai Tidak Stabil</span></h3>Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (<i>Northern Hemisphere</i>) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musim_dingin" title="Musim dingin">musim dingin</a> dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.<br />
<a name='more'></a><br />
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kelembaban" title="Kelembaban">kelembaban</a> tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Uap_air" title="Uap air">uap air</a> merupakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_rumah_kaca" title="Gas rumah kaca">gas rumah kaca</a>, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Insulasi" title="Insulasi">insulasi</a> pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dimana" title="Dimana">dimana</a> hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air" title="Siklus air">siklus air</a>). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini)<sup class="reference" id="cite_ref-Encarta_21-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global#cite_note-Encarta-21">[22]</a></sup>. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badai" title="Badai">Badai</a> akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (<i>hurricane</i>) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.<br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Peningkatan_permukaan_laut">Peningkatan permukaan laut</span></h3><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 252px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Recent_Sea_Level_Rise.png&filetimestamp=20051226144943"><img alt="" class="thumbimage" height="174" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0f/Recent_Sea_Level_Rise.png/250px-Recent_Sea_Level_Rise.png" width="250" /></a> <br />
<div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Recent_Sea_Level_Rise.png&filetimestamp=20051226144943" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.</div></div></div>Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Greenland" title="Greenland">Greenland</a>, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.<br />
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda">Belanda</a>, 17,5 persen daerah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangladesh" title="Bangladesh">Bangladesh</a>, dan banyak pulau-pulau. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Erosi" title="Erosi">Erosi</a> dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.<br />
Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat" title="Amerika Serikat">Amerika Serikat</a>. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Florida_Everglades&action=edit&redlink=1" title="Florida Everglades (halaman belum tersedia)">Florida Everglades</a>.<br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Suhu_global_cenderung_meningkat">Suhu global cenderung meningkat</span></h3>Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kanada" title="Kanada">Kanada</a>, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika" title="Afrika">Afrika</a> mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika <i>snowpack</i> (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.<br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Gangguan_ekologis">Gangguan ekologis</span></h3>Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Habitat" title="Habitat">habitat</a> lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.<br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Dampak_sosial_dan_politik">Dampak sosial dan politik</span></h3><b>Perubahan cuaca dan lautan</b> dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Heat_stroke&action=edit&redlink=1" title="Heat stroke (halaman belum tersedia)">heat stroke</a>) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malnutrisi" title="Malnutrisi">malnutrisi</a>. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dimana" title="Dimana">dimana</a> sering muncul penyakit, seperti: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Diare" title="Diare">diare</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malnutrisi" title="Malnutrisi">malnutrisi</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Defisiensi_mikronutrien&action=edit&redlink=1" title="Defisiensi mikronutrien (halaman belum tersedia)">defisiensi mikronutrien</a>, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.<br />
<b>Pergeseran ekosistem</b> dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Waterborne_diseases&action=edit&redlink=1" title="Waterborne diseases (halaman belum tersedia)">Waterborne diseases</a>) maupun penyebaran penyakit melalui <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vektor" title="Vektor">vektor</a> (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Demam_Berdarah&action=edit&redlink=1" title="Demam Berdarah (halaman belum tersedia)">Demam Berdarah</a> karena munculnya ruang (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem" title="Ekosistem">ekosistem</a>) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adala organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (Climate change)yang bisa berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)<br />
Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asma" title="Asma">asma</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alergi" title="Alergi">alergi</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Coccidiodomycosis&action=edit&redlink=1" title="Coccidiodomycosis (halaman belum tersedia)">coccidiodomycosis</a>, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.Asep Taufik, Abdul Hadi, Muhammad Ansorhttp://www.blogger.com/profile/06720618967432205036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3834763758314703637.post-54871158618827880182010-10-24T21:05:00.000-07:002010-10-24T22:44:05.798-07:00Penyebab pemanasan globalPenyebabna teh, nyaeta:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLGlmeXJSe19AJNLLDN8tUDsmea-mhg9Lo2EiwrNkUEGgmXNCGdgimkOPFaiS0Rr1uF-87euFui3jXPN9sHaWbb-7or_pKPZaah0o4iagZlarqyzvj3Jl1PZgdq5MFHuxcVJiivJe_nr0a/s1600/df.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="135" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLGlmeXJSe19AJNLLDN8tUDsmea-mhg9Lo2EiwrNkUEGgmXNCGdgimkOPFaiS0Rr1uF-87euFui3jXPN9sHaWbb-7or_pKPZaah0o4iagZlarqyzvj3Jl1PZgdq5MFHuxcVJiivJe_nr0a/s200/df.jpeg" width="200" /></a></div><h3><span class="mw-headline" id="Efek_rumah_kaca">Efek rumah kaca</span></h3>Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya_tampak" title="Cahaya tampak">cahaya tampak</a>. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Infra_merah" title="Infra merah">infra merah</a> gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_rumah_kaca" title="Gas rumah kaca">gas rumah kaca</a> antara lain <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Uap_air" title="Uap air">uap air</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksida" title="Karbon dioksida">karbon dioksida</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Metana" title="Metana">metana</a> yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bumi" title="Bumi">bumi</a> terus meningkat.<br />
<a name='more'></a><br />
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_kaca" title="Rumah kaca">rumah kaca</a>. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.<br />
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoQFboMZyoqR9qyk1BLDPrD_2bCu89f9-0TKLxySddRdSaA996JN1gF7CITR074d3GJ-osoW3TzawU_tD2aKtO1Ao5xNWQIlsseXm_g-c74TEd6Q0EKbMMqbR5JHxqIYdsQ59bDez2rlAN/s1600/jk;j.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoQFboMZyoqR9qyk1BLDPrD_2bCu89f9-0TKLxySddRdSaA996JN1gF7CITR074d3GJ-osoW3TzawU_tD2aKtO1Ao5xNWQIlsseXm_g-c74TEd6Q0EKbMMqbR5JHxqIYdsQ59bDez2rlAN/s200/jk;j.jpeg" width="197" /></a></div><h3><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Efek_umpan_balik">Efek umpan balik</span></h3>Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Air" title="Air">air</a>. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO<sub>2</sub>, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO<sub>2</sub> sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kelembaban_relatif" title="Kelembaban relatif">kelembaban relatif</a> udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO<sub>2</sub> memiliki usia yang panjang di atmosfer.<br />
Efek umpan balik karena pengaruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Awan" title="Awan">awan</a> sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.<br />
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Albedo" title="Albedo">albedo</a>)</i> oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.<br />
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO<sub>2</sub> dan CH<sub>4</sub> dari melunaknya tanah beku <i>(<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Permafrost&action=edit&redlink=1" title="Permafrost (halaman belum tersedia)">permafrost</a>)</i> adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH<sub>4</sub> yang juga menimbulkan umpan balik positif.<br />
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Diatom" title="Diatom">diatom</a> daripada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fitoplankton" title="Fitoplankton">fitoplankton</a> yang merupakan penyerap karbon yang rendah.<br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Variasi_Matahari">Variasi Matahari</span></h3><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 282px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Solar-cycle-data.png&filetimestamp=20080201083129"><img alt="" class="thumbimage" height="186" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0d/Solar-cycle-data.png/280px-Solar-cycle-data.png" width="280" /></a> <br />
<div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Solar-cycle-data.png&filetimestamp=20080201083129" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Variasi Matahari selama 30 tahun terakhir.</div></div></div><div class="dablink noprint"><img alt="!" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ef/Crystal_Clear_app_xmag.png/20px-Crystal_Clear_app_xmag.png" width="20" />Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Variasi_Matahari" title="Variasi Matahari">Variasi Matahari</a></div>Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Stratosfer" title="Stratosfer">stratosfer</a> sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_ozon" title="Lapisan ozon">lapisan ozon</a> juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.<br />
Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari <i>Duke University</i> mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh.<sup> </sup>Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.<br />
Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat" title="Amerika Serikat">Amerika Serikat</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman" title="Jerman">Jerman</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Swiss" title="Swiss">Swiss</a> menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global. Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.Asep Taufik, Abdul Hadi, Muhammad Ansorhttp://www.blogger.com/profile/06720618967432205036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3834763758314703637.post-28449626630414507742010-10-24T20:56:00.000-07:002010-10-24T22:45:08.678-07:00Pemanasan global<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4aYnGj_wo5LiYqevXc36MznE0tU5ynM_h9jM4vQwbfQ-KUP3XurJ-WJkxLWwrzKAF0bxNNmDHFVomEV15knyDiLZk_d2aEsmSARhZwBebFVzBZx8aAwl_l9O_93F4PzBfw4rLn0NjQQMn/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4aYnGj_wo5LiYqevXc36MznE0tU5ynM_h9jM4vQwbfQ-KUP3XurJ-WJkxLWwrzKAF0bxNNmDHFVomEV15knyDiLZk_d2aEsmSARhZwBebFVzBZx8aAwl_l9O_93F4PzBfw4rLn0NjQQMn/s1600/images.jpeg" /></a></div><b>Pemanasan global</b> atau <i><b>Global Warming</b></i> adalah adanya proses peningkatan suhu<span style="color: black;"> rata-rata </span>atmosfer<span style="color: black;">, </span>laut<span style="color: black;">, dan daratan </span>Bumi<span style="color: black;">.</span><br />
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. <i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Intergovernmental_Panel_on_Climate_Change" title="Intergovernmental Panel on Climate Change">Intergovernmental Panel on Climate Change</a></i> (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_rumah_kaca" title="Gas rumah kaca">gas-gas rumah kaca</a> akibat aktivitas manusia" melalui <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca" title="Efek rumah kaca">efek rumah kaca</a>. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara. Akan tetapi, masih terdapat beberapa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmuwan" title="Ilmuwan">ilmuwan</a> yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.<br />
<a name='more'></a><br />
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat <span style="white-space: nowrap;">1.1 hingga 6.4 °C</span> <span style="white-space: nowrap;">(2.0 hingga 11.5 °F)</span> antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kapasitas_panas&action=edit&redlink=1" title="Kapasitas panas (halaman belum tersedia)">kapasitas panas</a> dari lautan.<br />
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,<sup class="reference" id="cite_ref-1">[2]</sup> serta perubahan jumlah dan pola <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Presipitasi" title="Presipitasi">presipitasi</a>. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gletser" title="Gletser">gletser</a>, dan punahnya berbagai jenis hewan.<br />
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Kyoto" title="Protokol Kyoto">Protokol Kyoto</a>, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.Asep Taufik, Abdul Hadi, Muhammad Ansorhttp://www.blogger.com/profile/06720618967432205036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3834763758314703637.post-62577687771541532832010-10-23T23:03:00.000-07:002010-10-24T22:45:28.847-07:00Benua Antartika dan Keadaan AlamnyaDi dunia ini memiliki 6 Benua secara keseluruhan, yaitu Benua Asia, Amerika, Eropa, Afrika, Australia dan Benua Antartika alias Kutub Selatan. Keenam benua tersebut memiliki batas wilayah / perbatasan antar benua, untuk mengetahui lebih lanjut perbatasan benua silahkan baca : <a href="http://syadiashare.com/nama-kutub.html" title="Nama-Nama Benua"><b></b></a><br />
Daerah <b>Kutub Selatan</b> merupakan benua yang dikenal sebagai <b>Benua Antartika</b>. Benua Antartika merupakan dataran tinggi yang yang berupa gumpalan es atau gunung es dengan ketebalan rata-rata 2.200 m. Disekitar Benua Antartika tersebar ribuan pulau.<br />
<a name='more'></a><br />
<b>1. Letak Dan Batas-Batas Benua Antartika<span id="more-3614"></span></b><br />
Letak Benua Antartika : 66,5 – 90 LS<br />
Letak Benua Antartika : 15.540.000 km/segi<br />
Benua Antartika dibatasi oleh Samudra Atlantik, Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.<br />
<b>2. Keadaan Alam</b><br />
<b>a.Gunung<br />
</b><br />
Gunung-gunung yang ada dibenua Antartika antara lain Vinson Massif (5.140m), Gunung Kirkpatrick (4.528 m), Gunung Markham (4.350 m), Gunung Erebus (3.795 m) dan Gunung Jacksen (4.189 m). Gunung-gunung tersebut diselimuti salju sehingga dari puncak gunung sering terjadi gumpalan es mencair dan bergerak ketempat yang lebih rendah. Gumpalan es yang bergerak disebut <i>Gletser</i>.<br />
<b>b. Flora Dan Fauna</b><br />
Flora yang ada di Benua Antartika hanya berupa lumut didaerah pesisir. Fauna yang hidup diwilayah ini antara lain, Anjing Laut, Pinguin dan Albratas.<br />
<b>c. Iklim</b><br />
Iklim didaerah ini adalah iklim kutub. Suhu daratan Antartika lebih dingin dari Kutub Utara. Hal ini terjadi karena sebagian besar Benua Antartika terdiri dari gunung-gunung tinggi. Suhu di Benua Antartika terendah mencapai -89 C dan suhu rata-ratanya sekitar -37 C.<br />
<b>3. Penduduk</b><br />
Sampai saat ini tidak ada penduduk yang menetap di Benua Antartika. Manusia hanya datang untuk tujuan-tujuan tertentu seperti penelitian, penjelajahan, wisata dan berburu binatang kutub.<br />
Untuk lebih jelasnya, coba ja klik <a href="http://syadiashare.com/category/ensiklopedia/sains">Di Deiu chuy...!</a>Asep Taufik, Abdul Hadi, Muhammad Ansorhttp://www.blogger.com/profile/06720618967432205036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3834763758314703637.post-42093325153246090522010-10-23T23:00:00.000-07:002010-10-24T22:45:47.521-07:00Jenis – Jenis Air<b>JENIS – JENIS AIR</b><br />
Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup. Air di bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :<br />
1. Air Tanah<br />
Air tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.<br />
a. Air Tanah Preatis<br />
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.<br />
b. Air Tanah Artesis<br />
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air.<br />
<span id="more-410"></span>2. Air Permukaan<br />
Air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain sebagainya. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :<br />
a. Perairan Darat<br />
Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti rawa-rawa, danau, sungai, dan lain sebagainya.<br />
b. Perairan Laut<br />
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya seperti air laut yang berada di laut.Asep Taufik, Abdul Hadi, Muhammad Ansorhttp://www.blogger.com/profile/06720618967432205036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3834763758314703637.post-37966840654924488272010-10-23T22:59:00.000-07:002010-10-24T22:46:01.487-07:00Jenis-jenis Tanah<div style="text-align: justify;">Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.</div><div style="text-align: justify;">1. Tanah Humus<br />
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.</div><div style="text-align: justify;">2. Tanah Pasir<br />
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;">3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan<br />
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang <span id="more-416"></span>memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.</div><div style="text-align: justify;">4. Tanah Podzolit<br />
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.</div><div style="text-align: justify;">5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi<br />
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.</div><div style="text-align: justify;">6. Tanah Laterit<br />
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.</div><div style="text-align: justify;">7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur<br />
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.</div><div style="text-align: justify;">8. Tanah Gambut / Tanah Organosol<br />
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.</div>Asep Taufik, Abdul Hadi, Muhammad Ansorhttp://www.blogger.com/profile/06720618967432205036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3834763758314703637.post-38540006639163822792010-10-23T22:57:00.000-07:002010-10-24T22:46:23.905-07:00Macam-macam hutan yang ada di Indonesia<div style="text-align: justify;">Macam/Jenis Hutan Di Indonesia Dan Fungsi Hutan Untuk Kehidupan Di Muka Bumi Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki hutan yang luas di dunia. Luas hutan tersebut dulu mencapai 113 juta hektar dan terus berkurang drastis akibat kebodohan oknum pemerintah dan penjahat yang selalu haus uang dengan membabat dan menggunduli hutan demi mendapat keuntungan yang besar tanpa melihat dampak bagi lingkungan global.</div><div style="text-align: justify;"><b>Berikut di bawah ini adalah pembagian macam-macam / jenis-jenis hutan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia disertai arti definisi dan pengertian<span id="more-337"></span> :</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;">1. Hutan Bakau<br />
Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai berlumpur. Contoh : pantai timur kalimantan, pantai selatan cilacap, dll.</div><div style="text-align: justify;">2. Hutan Sabana<br />
Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang luas dengan jumlah pohon yang sangat sedikit dengan curah hujan yang rendah. Contoh : Nusa tenggara.<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;">3. Hutan Rawa<br />
Hutan rawa adalah hutan yang berada di daerah berawa dengan tumbuhan nipah tumbuh di hutan rawa. Contoh : Papua selatan, Kalimantan, dsb.</div><div style="text-align: justify;">4. Hutan Hujan Tropis<br />
Hutan hujan tropis adalah hutan lebat / hutan rimba belantara yang tumbuh di sekitar garis khatulistiwa / ukuator yang memiliki curah turun hujan yang sangat tinggi. Hutan jenis yang satu ini memiliki tingkat kelembapan yang tinggi, bertanah subur, humus tinggi dan basah serta sulit untuk dimasuki oleh manusia. Hutan ini sangat disukai pembalak hutan liar dan juga pembalak legal jahat yang senang merusak hutan dan merugikan negara trilyunan rupiah. Contoh : hutan kalimantan, hutan sumatera, dsb.</div><div style="text-align: justify;">5. Hutan Musim<br />
Hutan musim adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya periode musim kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala kemarau menyelimuti hutan.</div><div style="text-align: justify;"><b>Di samping itu hutan terbagi / dibagi berdasarkan fungsinya, yaitu :</b></div><div style="text-align: justify;">1. Hutan Wisata<br />
Hutan wisata adalah hutan yang dijadikan suaka alam yang ditujukan untuk melindungi tumbuh-tumbuhan serta hewan / binatang langka agar tidak musnah / punah di masa depan. Hutan suaka alam dilarang untuk ditebang dan diganggu dialih fungsi sebagai buka hutan. Biasanya hutan wisata menjadi tempat rekreasi orang dan tempat penelitian.</div><div style="text-align: justify;">2. Hutan Cadangan<br />
Hutan cadangan merupakan hutan yang dijadikan sebagai lahan pertanian dan pemukiman penduduk. Di pulau jawa terdapat sekitar 20 juta hektar hutan cadangan.</div><div style="text-align: justify;">3. Hutan Lindung<br />
Hutan lindung adalah hutan yang difungsikan sebagai penjaga ketaraturan air dalam tanah (fungsi hidrolisis), menjaga tanah agar tidak terjadi erosi serta untuk mengatur iklim (fungsi klimatologis) sebagai penanggulang pencematan udara seperti C02 (karbon dioksida) dan C0 (karbon monoksida). Hutan lindung sangat dilindungi dari perusakan penebangan hutan membabibuta yang umumnya terdapat di sekitar lereng dan bibir pantai.</div><div style="text-align: justify;">4. Hutan Produksi / Hutan Industri<br />
Hutan produksi yaitu adalah hutan yang dapat dikelola untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi. Hutan produksi dapat dikategorikan menjadi dua golongan yakni hutan rimba dan hutan budidaya. Hutan rimba adalah hutan yang alami sedangkan hutan budidaya adalah hutan yang sengaja dikelola manusia yang biasanya terdiri dari satu jenis tanaman saja. Hutan rimba yang diusahakan manusia harus menebang pohon denga sistem tebang pilih dengan memilih pohon yang cukup umur dan ukuran saja agar yang masih kecil tidak ikut rusak.</div>Asep Taufik, Abdul Hadi, Muhammad Ansorhttp://www.blogger.com/profile/06720618967432205036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3834763758314703637.post-52757504136941647942010-10-23T22:51:00.000-07:002010-10-24T22:46:36.312-07:00Hutan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4XHQiFmeFT0Z0VQOLIxpPNKorm7TLpLacahIsu07gA9tVSe1ykTSr2KfpKfxUV2df16_Y9ellszr2vw2txUAZ7P6XbYGfZc-Y_yjSl2KQI0rycbgknZ19YYNd8DtqetKw4S3Mahz_5_Gd/s1600/aerial-view-of-forest-in-saraw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4XHQiFmeFT0Z0VQOLIxpPNKorm7TLpLacahIsu07gA9tVSe1ykTSr2KfpKfxUV2df16_Y9ellszr2vw2txUAZ7P6XbYGfZc-Y_yjSl2KQI0rycbgknZ19YYNd8DtqetKw4S3Mahz_5_Gd/s1600/aerial-view-of-forest-in-saraw.jpg" /></a></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"> Di seluruh dunia, hutan-hutan alami sedang dalam krisis. Tumbuhan dan binatang yang hidup didalamnya terancam punah. Dan banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga sedang terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk. Masih ada harapan untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan menyelamatkan mereka yang hidup dari hutan.Hutan purba dunia sangat beragam. Hutan-hutan ini meliputi hutan boreal-jenis hutan pinus yang ada di Amerika Utara, hutan hujan tropis, hutan sub tropis dan hutan magrove. Bersama, mereka menjaga sistem lingkungan yang penting bagi kehidupan di bumi. Mereka mempengaruhi cuaca dengan mengontrol curah hujan dan penguapan air dari tanah. Mereka membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyimpan karbon dalam jumlah besar yang jika tidak tersimpan akan berkontribusi pada perubahan iklim.<a name='more'></a></span></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> Hutan-hutan purba ini adalah rumah bagi jutaan orang rimba yang untuk bertahan hidup bergantung dari hutan-baik secara fisik maupun spiritual.</span></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Hutan-hutan ini juga merupakan rumah bagi duapertiga dari spesies tanaman dan binatang di dunia. Yang berarti ratusan ribu tanaman dan pohon yang berbeda jenis dan jutaan serangga-masa depan mereka juga tergantung pada hutan-hutan purba.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-size: small;">Hutan-hutan purba yang menakjubkan ini berada dalam ancaman. Di Brazil saja, lebih dari 87 kebudayaan manusia telah hilang; pada 10 hingga 20 tahun kedepan dunia nampaknya akan kehilangan ribuan spesies tanaman dan binatang. Tapi ada kesempatan terakhir untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan orang-orang serta spesies yang tergantung padanya. </span></div>Asep Taufik, Abdul Hadi, Muhammad Ansorhttp://www.blogger.com/profile/06720618967432205036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3834763758314703637.post-68832757975289786492010-10-17T23:25:00.000-07:002010-10-24T22:53:52.496-07:00Hutan Sebagai Sumber Daya Alam<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0OVFmGVjMbW0c90WpQ7JiXR_BjCe3CnCFWistXE0QZtKOWN4D9MH6vFnrDbZJx1Ha_HNKlDBw8P5HZNxHlV1DyANdDI8UGoVPOmdSfk2nMQQ9gyvTbeuJBIopVcFGjDgguJNyVuGajVZF/s320/hutan.gif" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
</td></tr>
</tbody></table><h2 style="font-weight: normal;"><i><b> </b></i><span class="mw-headline" id="Jenis">Disini kita akan membahas tentang</span><i><b><span class="mw-headline" id="Jenis"> </span></b></i><b><span class="mw-headline" id="Jenis">HUTAN</span></b><span class="mw-headline" id="Jenis">. Banyak sekali manfaat dari hutan tersebut, mari kita pelajari sama-sama..</span></h2><h2 style="font-weight: normal;"><span class="mw-headline" id="Jenis">Ayo!</span><i><b><span class="mw-headline" id="Jenis"><br />
</span></b></i></h2><h2 style="font-weight: normal;"><i><b><span class="mw-headline" id="Jenis"> </span></b></i></h2><h2 style="font-weight: normal;"><i><b><span class="mw-headline" id="Jenis"> </span></b></i></h2><h2 style="font-weight: normal;"><i><b><span class="mw-headline" id="Jenis">Jenis</span></b></i></h2><ul><li>SDA dibagi menjadi dua yaitu SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui.</li>
</ul><ol><li>SDA yang dapat diperbaharui meliputi air, tanah, tumbuhan dan hewan. SDA ini harus kita jaga kelestariannya agar tidak merusak keseimbangan ekosistem.</li>
<li>SDA yang tidak dapat diperbaharui itu contohnya barang tambang yang ada di dalam perut bumi seperti minyak bumi, batu bara, timah dan nikel. Kita harus menggunakan SDA ini seefisien mungkin. Sebab, seperti batu bara, baru akan terbentuk kembali setelah jutaan tahun kemudian.<a name='more'></a></li>
</ol><ul><li>SDA juga dapat dibagi menjadi dua yaitu SDA hayati dan SDA non-hayati.</li>
</ul><ol><li>SDA hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk hidup (biotik) seperti hasil pertanian, perkebunan, pertambakan, dan perikanan. Sumber daya hayati adalah salah satu sumber daya dapat pulih atau terbarukan (<i>renewable resources</i>) yang terdiri atas flora dan fauna. Sumber daya hayati secara harfiah dapat diartikan sebagai sumberdaya yang mempunyai kehidupan dan dapat mengalami kematian. Jenis-jenis sumber daya hayati di antaranya adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pohon" title="Pohon">pohon</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan" title="Ikan">ikan</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rumput_laut" title="Rumput laut">rumput laut</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Plankton" title="Plankton">plankton</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zooplankton" title="Zooplankton">zooplankton</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fitoplankton" title="Fitoplankton">fitoplankton</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Harimau" title="Harimau">harimau</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Semut" title="Semut">semut</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cacing" title="Cacing">cacing</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rumput_laut" title="Rumput laut">rumput laut</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang" title="Terumbu karang">terumbu karang</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lamun" title="Lamun">lamun</a>, dan sebagainya.</li>
<li>SDA non-hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk tak hidup (abiotik). Seperti: air, tanah, barang-barang tambang.</li>
</ol><h2><span class="editsection"></span> <i><span class="mw-headline" id="Pemanfaatan_Sumber_Daya_Alam">Pemanfaatan Sumber Daya Alam</span></i></h2>Tumbuhan Manfaat tumbuhan antara lain:<br />
<ul><li>Menghasilkan oksigen bagi manusia dan hewan</li>
<li>Mengurangi polusi karena dapat menyerap karbondioksida yang dipakai tumbuhan untuk proses fotosintesis</li>
<li>Mencegah terjadinya erosi, tanah longsor dan banjir</li>
<li>Bahan industri, misalnya kelapa sawit bahan industri minyak goreng</li>
<li>Bahan makanan, misalnya padi menjadi beras</li>
<li>Bahan minuman, misalnya teh dan jahe</li>
</ul>Persebaran sumber daya alam tidak selamanya melimpah. ada beberapa sumber daya alam yang terbatas jumlahnya. kadang-kadang dalam proses pembentukannya membutuhkan jangka waktu yang relatif lama dan tidak dapat di tunggu oleh tiga atau empat generasi keturunan manusia.<br />
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Sumber daya alam dibagi menjadi dua, yaitu: sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.dan yaitu smber daya alam<br />
<h2><span class="editsection"></span><i><span class="mw-headline" id="Sumber_daya_alam_yang_dapat_diperbarui">Sumber daya alam yang dapat diperbarui</span></i></h2>Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, udara, tanah, hewan dan tumbuhan.<br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Air">Air</span></h3>Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi manusia selain untuk minum, mandi dan mencuci, air bermanfaat juga:<br />
<ol><li>sebagai sarana transportasi</li>
<li>sebagai sarana wisata/rekreasi</li>
<li>sebagai sarana irigasi/pengairan</li>
<li>sebagai PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)</li>
</ol>Cekungan di daratan yang digenangi air terjadi secara alami disebut danau, misalnya Danau Toba di Sumatera Utara. Sedangkan cekungan di daratan yang digenangi air terjadi karena buatan manusia disebut waduk, misalnya waduk Sermo di Kulon Progo dan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri (Jateng).<br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Udara">Udara</span></h3>Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Lapisan udara yang menyelimuti bumi disebut atmosfer. Lapisan Ozon berfungsi untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari.<br />
<h3><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Tanah">Tanah</span></h3>Tanah adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah. Tanah banyak dimanfaatkan untuk menanam sumber daya alam pertanian. Pertanian meliputi tanaman untuk makanan pokok, seperti padi, jagung dan sagu. Palawija terdiri dari ubi-ubian dan kacang-kacangan; dan holtikultura yang meliputi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.<br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Hewan">Hewan</span></h3>Hewan di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu hewan liar dan hewan piaraan. Hewan liar ialah hewan yang hidup di alam bebas dan dapat mencari makan sendiri, misalnya dari jenis burung, ikan dan serangga. Hewan piaraan ialah hewan yang dipelihara untuk sekadar hobi atau kesenangan semata, misalnya burung perkutut, marmut, kucing dan kakaktua. Hewan ternak ialah hewan yang dikembangbiakkan untuk kemudian dimanfaatkan atau diperjualbelikan.<br />
<h3><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Tumbuhan">Tumbuhan</span></h3><ul><li>Hutan</li>
</ul>Hutan merupakan sebuah areal luas yang ditumbuhi beraneka ragam pepohonan. Dilihat dari jenis pohonnya, hutan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:<br />
<ol><li>Hutan Homogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh satu jenis pohon/tanaman, misal: hutan jati, hutan pinus, hutan cemara dll.</li>
<li>Hutan Heterogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon/tanaman.</li>
</ol>Dilihat dari arealnya, hutan dapat dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut:<br />
<ol><li>Hutan lindung ialah hutan yang berfungsi melindungi tanah dari erosi, banjir dan tanah longsor.</li>
<li>Hutan produksi ialah hutan yang berfungsi untuk menghasilkan berbagai produk industri dan bahan perlengkapan masyarakat, seperti kayu lapis, mebel, bahan bangunan dan kerajinan tangan.</li>
<li>Hutan wisata ialah hutan yang ditujukan khusus untuk menarik para wisatawan domestik (dalam negeri) maupun wisatawan mancanegara.</li>
<li>Hutan suaka alam ialah hutan yang berfungsi memelihara dan melindungi flora (tumbuhan) dan fauna (hewan).</li>
<li>Hutan Mangrove ialah hutan bakau di tepi pantai yang berfungsi untuk menghindari daratan dari abrasi.</li>
</ol>Hasil hutan yang dapat dimanfaatkan oleh kita yaitu: kayu (jati, pinus, cemara, cendana), damar, rotan, bambu dll. Erosi ialah pengkisan tanah yang disebabkan oleh air hujan. Reboisasi ialah penanaman/penghijauan kembali hutan yang telah gundul. Abrasi ialah penyempitan daratan akibat pengikisan tanah yang disebabkan oleh air laut. Korasi ialah pengikisan daratan yang disebabkan oleh angin.<br />
<ul><li>Pertanian</li>
</ul>Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, bawang dan berbagai macam buah-buahan, seperti jeruk, apel, mangga, dan durian. Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam.<br />
<ul><li>Perkebunan</li>
</ul>Jenis tanaman perkebunan yang ada di Indonesia meliputi karet, cokelat, teh tembakau, kina, kelapa sawit, kapas, cengkih dan tebu. Berbagai jenis di antara tanaman tersebut merupakan tanaman ekspor (kegiatan mengirim barang ke luar negeri ) yang menghasilkan devisa (tabungan bagi negara ).<br />
<h2><span class="editsection"></span><i><span class="mw-headline" id="Sumber_daya_alam_yang_tidak_dapat_diperbarui">Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui</span></i></h2>Ialah sumber daya alam yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Biasanya sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui berasal dari barang tambang (minyak bumi dan batu bara) dan bahan galian (emas, perak, timah, besi, nikel dan lain-lain).<br />
<ul><li>Batu Bara</li>
</ul>Batu bara berasal dari tumbuhan purba yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Batu bara banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan industri dan rumah tangga.<br />
<ul><li>Minyak Bumi</li>
</ul>Minyak bumi berasal dari hewan (plankton) dan jasad-jasad renik yang telah mati berjuta-juta tahun.<br />
<ul><li>Emas dan Perak</li>
<li>Besi dan Timah</li>
</ul>Besi berasal dari bahan yang bercampur dengan tanah, pasir dan sebagainya. Besi merupakan bahan endapan dan logam yang berwarna putih. Timah berasal dari bijih-bijih timah yang tersimpan di dalam bumi.<br />
<h2><span class="editsection"></span><i><span class="mw-headline" id="Jenis_sumber_daya_alam">Jenis sumber daya alam</span></i></h2><h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Hasil_tambang">Hasil tambang</span></h3><dl><dt><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minyak_Bumi&action=edit&redlink=1" title="Minyak Bumi (halaman belum tersedia)">Minyak Bumi</a></dt>
</dl><ul><li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Avtur&action=edit&redlink=1" title="Avtur (halaman belum tersedia)">Avtur</a> untuk bahan bakar pesawat terbang;</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bensin" title="Bensin">Bensin</a> untuk bahan bakar kendaraan bermotor;</li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerosin&action=edit&redlink=1" title="Kerosin (halaman belum tersedia)">Kerosin</a> untuk bahan baku lampu minyak;</li>
<li><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Solar" title="Solar">Solar</a> untuk bahan bakar kendaraan diesel;</li>
<li>LNG (<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Liquid_Natural_Gas&action=edit&redlink=1" title="Liquid Natural Gas (halaman belum tersedia)">Liquid Natural Gas</a>) untuk bahan bakar kompor gas;</li>
<li><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Oli" title="Oli">Oli</a> ialah bahan untuk pelumas mesin;</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vaselin" title="Vaselin">Vaselin</a> ialah salep untuk bahan obat;</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Parafin" title="Parafin">Parafin</a> untuk bahan pembuat lilin; dan</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aspal" title="Aspal">Aspal</a> untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)</li>
</ul><dl><dt><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_Bara" title="Batu Bara">Batu Bara</a></dt>
<dd>dimanfaatkan untuk bahan bakar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Industri" title="Industri">industri</a> dan rumah tangga.</dd>
<dt><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biji_Besi&action=edit&redlink=1" title="Biji Besi (halaman belum tersedia)">Biji Besi</a></dt>
<dd>Untuk peralatan rumah tangga, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian" title="Pertanian">pertanian</a> dan lain-lain</dd>
<dt><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga" title="Tembaga">Tembaga</a></dt>
<dd>merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.</dd>
<dt><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bauksit" title="Bauksit">Bauksit</a></dt>
<dd>Sebagai bahan dasar pembuatan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alumunium" title="Alumunium">alumunium</a>.</dd>
<dt><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Emas" title="Emas">Emas</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perak" title="Perak">Perak</a></dt>
<dd>untuk perhiasan</dd>
<dt><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Marmer" title="Marmer">Marmer</a></dt>
<dd>Untuk bahan bangunan rumah atau gedung</dd>
<dt><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belerang" title="Belerang">Belerang</a></dt>
<dd>Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api</dd>
<dt><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yodium" title="Yodium">Yodium</a></dt>
<dd>Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium</dd>
<dt><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nikel" title="Nikel">Nikel</a></dt>
<dd>Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.</dd>
<dt><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gas_Alam&action=edit&redlink=1" title="Gas Alam (halaman belum tersedia)">Gas Alam</a></dt>
<dd>Untuk bahan bakar kompor gas</dd>
<dt><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mangaan&action=edit&redlink=1" title="Mangaan (halaman belum tersedia)">Mangaan</a></dt>
<dd>Untuk pembuatan pembuatan besi baja</dd>
<dt><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Grafit" title="Grafit">Grafit</a></dt>
</dl>Asep Taufik, Abdul Hadi, Muhammad Ansorhttp://www.blogger.com/profile/06720618967432205036noreply@blogger.com1